VOLUME GAS, pH DAN KADAR ALKOHOL PADA PROSES PRODUKSI BIOETANOL DARI ACID WHEY YANG DIFERMENTASI OLEH Saccharomyces cerevisiae

M S Anwar, Ahmad Ni'matullah Al-Baarri, A M Legowo

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkohol, pH dan produksi gas pada whey yang difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah lama fermentasi yang meliputi: T1 = lama fermentasi 12 jam, T2 = lama fermentasi 24 jam, dan T3 = lama fermentasi 36 jam, T4 = lama fermentasi 48 jam dan T5 = lama fermentasi 60 jam. Variabel yang diuji adalah kadar alkohol, pH dan produksi gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama fermentasi (12, 24, 36, 48 dan 60 jam) pada whey yang difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar alkohol, pH dan produksi gas. Alkohol yang dihasilkan berturut-turut yaitu: 5,10; 1,37; 1,85; 2,16, 1,02, untuk T1, T2, T3, T4, T5. Nilai pH yang dihasilkan berturut-turut yaitu 3,50; 3,54; 3,67; 3,69; 3,89. Gas yang dihasilkan berturut-turut yaitu 13,75; 13,75; 17,50; 17,50; 35,00. Kadar alkohol dan produksi gas maksimal terjadi pada lama fermentasi 12 jam sedangkan pH terendah dihasilkan pada lama fermentasi 60 jam. Saran dari penelitian ini adalah proses produksi alkohol dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan secara cepat sehingga proses produksinya perlu segera diselesaikan pada fermentasi jam ke-12.

Keywords


whey; Saccharomyces cerevisiae; kadar alkohol; pH; produksi gas

Full Text:

PDF

References


Akin, H., C. Brandam, X. Meyer, P. Strehaiano. 2008. A model for pH determination during alcoholic fermentation of a grape must by Saccharomyces cerevisiae. Chemical Engineering and Processing: Process Intensification 47, 1986–1993

Azizah, N., A. N. Al-Baarri, S. Mulyani. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol, pH, dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey dengan Substitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 1, 72–77

Bailey, J. E. dan D. F. Ollis. 1988. Dasar-Dasar Biokimia. PAU Institut Pertanian Bogor, Bogor Casida, J. R. 1968. Industrial Microbiology. John Wiley and Sons Inc., New York.

Chritensen, T. E. 2011. Yeast. (http://www.wisegeek.com/why-does-yeast-make-bread-rise.html). Diakses pada Tanggal 5 Agustus 2011.

Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Lembaga Sumber Daya Informasi – Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Frazier, W.C dan W.C. Westhoff. 1978. Food Microbiology. Mc Graw Hill Publishing Co.ltd. New Delhi. India.

Guemaraes, P. M. R., J. A. Texeira and L. Domingues. 2010. Fermentation Lactose to Bioethanol by Yeasts as Part of Integrated Solutions for The Valorisation of Cheese Whey. Research Review Paper JBA 06293, 1, 1 - 10.

Guo, X., J. Zhou dan D. Xiao. 2010. Improved Ethanol Production by Mixed Immobilized Cells of Kluyveromyces marxianus and Saccharomyces cerevisiae from Cheese Whey Powder Solution Fermentation. Appl Biochem Biotechnol 160, 532–538.

Hasanah, H. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Ketan Hitam (Oryza Sativa L. Varforma Oryza sativa L var forma glutinosa ) dan Tape Singkong (Manihot utilissima Pohl). Program Sarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang (Skripsi).

Jenie, B. L. S., Ridawati dan W. P. Rahayu. 1993. Produksi Angkak oleh Monasscus purpureus dalam Medium Limbah Cair Tapioka. Ampas Tapioka dan Ampas Tahu. Buletin Teknologi dan Industri Pangan 5, 1 – 5.

Kargi, F. dan S. Ozmihci. 2005. Utilization of Cheese Whey Powder (CWP) for Ethanol Fermentation: Effects of Operating Parameters. J. Enzyme and Microbial Teknology 38, 711-718.

Kunaepah, U. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Glukosa Terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah. Program Magister Universitas Diponegoro, Semarang. (Tesis Ilmu Ternak).

Lewis, M.J and T.W. Young. 1990. Brewing. Chapman and Hall, New York.

Moat, A. G. 1979. Microbiology Physiology. John Willey and Sons Inc, New York.

Richana, N. 2011. Bioetanol: Bahan baku, produksi dan pengendalian mutu. Penerbit Nuansa, Bandung.

Spreer, E. 1998.Milk and Dairy Product Technology.Marcel Dekker Inc. NewYork.

Silva, A.C., P.M.R. Guimarae, J.A. Teixeira and L. Domingues. 2010. Fermentation of Deproteinized Cheese Whey Powder Solutions Ethanol by Engineered Saccharomyces cerevisiae: Effect of Supplementation with Corn Steep Liquor and Repeated Batch Operation with Biomass Recyling by Flocculation. J. Ind. Microbiol. Biotechnology 37 (1): 973-982.

Suyandra, I. S. 2007. Pemanfaatan hidrolisat pati sagu (Metroxylon sp.) sebagai sumber karbon pada fermentasi etanol oleh Saccharomyces cerevisiae. Skripsi Sarjana Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats