Optimasi Proses Termal untuk Membunuh Clostridium botulinum

Elia Yuswita

Abstract


Proses termal dalam suatu pengolahan pangan bertujuan untuk memperpanjang keawetan produk pangan dengan membunuh mikroba pembusuk dan patogen, memperbaiki mutu sensori, melunakkan produk, meningkatkan daya cerna protein dan karbohidrat, dan menghancurkan komponen-komponen yang tidak diperlukan. Proses termal yang berlebihan dapat merusak komponen gizi dan menurunkan mutu sensori produk.  Salah satu proses termal yang umum digunakan dalam pengalengan makanan adalah sterilisasi. Sterilisasi ini dilakukan secara komersial dengan cara menggunakan suhu tinggi dalam periode waktu yang cukup lama, sehingga tidak ada lagi mikroorganisme yang hidup pada suhu penyimpanan normal. Meskipun makanan kaleng diolah dengan menggunakan proses termal, tidak menutup kemungkinan bahwa makanan tersebut bisa terkontaminasi oleh mikroba terutama C. botulinum, karena bakteri ini dapat membentuk toksin botulin pada kondisi an-aerobik didalam kemasan, terutama produk pangan dari kelompok yang berasam rendah (low acid food).  C. botulinum juga  dapat membentuk spora yang relatif tahan panas. Hal ini diperkirakan akibat proses termal yang kurang optimal, sehingga sel vegetatif dari C. botulinum masih ada dalam bahan pangan dan membentuk spora. Supaya spora bakteri tersebut tidak terbentuk dalam produk pangan, maka perlu dilakukan proses sterilisasi yang bertujuan untuk mengawetkan produk pangan dengan membunuh mikroba pembusuk dan patogen menggunakan panas (suhu tinggi) selama waktu tertentu.  

Full Text:

PDF

References


Fardiaz, Srikandi. 1988. Mikrobiologi Pangan II. Laboratorium Mikrobiologi Pangan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.

Kusnandar, Feri, et. al.,. 2006. Prinsip Teknik Pangan. IPB.

Rahayu, Winiati P dan C.C. Nurwitri. 2012. Mikrobiologi Pangan. IPB Press, Kampus IPB Taman Kencana Bogor. ISBN : 978-979-493-430-2.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats