Sifat Fisikokimia Roti yang Dibuat Dengan Bahan Dasar Tepung Terigu yang Ditambah Berbagai Jenis Gula

Melati Citra Anggraeni, Nurwantoro Nurwantoro, Setya Budi Muhammad Abduh

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mendapatkan roti yang mempunyai sifat fisik yang lebih baik (warna lebih coklat, tekstur lembut dan empuk, kandungan air optimum, dan ɑw relatif rendah). Bahan yang digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu tepung terigu protein tinggi 250 g; ragi 5,5 g; air es 50 ml; susu UHT 65 ml; susu bubuk 12,5 g; bread improver 1,5 g; kuning telur 2 buah; mentega 50 g; garam setengah sendok teh; sukrosa 50 g; fruktosa 50 g; madu 50 g; dan glukosa 50 g. Roti dibuat dengan empat jenis gula sebagai perlakuan yaitu sukrosa (T0), glukosa (T1), fruktosa (T2) dan madu (T3). Alat yang digunakan untuk uji warna (kecerahan) adalah colorimeter, alat uji tekstur (daya iris) dengan universal texture analyzer, alat uji kadar air dengan metode gravimetri, dan alat uji ɑw dengan ɑw-meter dan didapatkan hasil yaitu 18,275%; 0,8016; 0,9581 N/mm2; 70,6 (sukrosa); 18,652%; 0,7962; 0,9577 N/mm2; 55,5 (glukosa); 23,084%; 0,8358; 1,047 N/mm2; 58,4 (fruktosa); 22,941%; 0,8736; 0,7035 N/mm2; 67,1 (madu). Fruktosa dan madu menghasilkan kadar air yang tinggi. Sukrosa dan glukosa menghasilkan aktivitas air yang rendah. Madu menghasilkan tekstur paling empuk. Fruktosa dan glukosa menghasilkan warna paling gelap.

The study aims to obtain bread with better physical properties (brown in color, soft and tender in texture, optimum moisture and relatively low water activity). High protein flour 250 g; yeast 5.5 g; 50 ml of ice water; 65 ml of UHT milk; 12.5 g of milk powder; bread improver 1.5 g; 2 egg yolks; butter 50 g; half teaspoon salt; 50 g sucrose; 50 g fructose; honey 50 g; and 50 g of glucose were used to prepare the bread samples. Four different sugars were used as the treatments i.e. sucrose (T0), glucose (T1), fructose (T2), and honey (T3). The bread were determined for their moisture by mean gravimetry, water activity by mean ɑwmeter, texture (slicing ability) by mean Universal Texture Analyzer, brightness by mean colorimeter resulted in 18,275%; 0,8016; 0,9581 N/mm2; 70,6 (sucrose); 18,652%; 0,7962; 0,9577 N/mm2; 55,5 (glucose); 23,084%; 0,8358; 1,047 N/mm2; 58,4 (fructose); 22,941%; 0,8736; 0,7035 N/mm2; 67,1 (honey). Fructose and honey resulted in high moisture content. Sucrose and glucose resulted in lowest water activity. Honey resulted in tenderest texture. Fructose and glucose resulted in darkest color.


Keywords


roti manis, sukrosa, glukosa, fruktosa, madu

Full Text:

PDF

References


AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical Chemists. Washington D.C.

Bahalwan, F. 2014. Roti Empuk (Resep Dasar Roti). NCC Indonesia In Bread. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 1995. Roti Manis. SNI 01-3840-1995. Jakarta: RI.

Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah H. Purnomo dan Adiono. UI-Press. Jakarta.

Fennema, O.W. 1985. Principle of Food Science. Food Chemistry 2nd (ed). Marcel Dekker Inc. New York.

Kurniasari, D. A., dan S. S. Yuwono. 2015. Pengaruh jenis gula merah dan penambahan bawang putih terhadap sifat bumbu rujak manis cepat saji. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 815-823.

Lechevalier, V., R. Jeantet, A. Arhaliass, J. Legrand, and F. Nau. 2007. Egg white drying: Influence of industrial processing steps on protein structure and functionalities. Journal of Food Engineering. 83: 404–413.

Legowo, A. M. dan Nurwantoro. 2005. Analisis Pangan. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Makmoer, H. 2003. Roti Manis dan Donat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mudjajanto, E. S. dan L. N. Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pratama, F., W. H. Susanto., dan I. Purwantiningrum. 2015. Pembuatan gula kelapa dari nira terfermentasi alami (kajian pengaruh konsentrasi anti inversi dan natrium metabisulfit). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 1272-1282.

Purnomo, H. 1997. Studi Tentang Stabilitas Protein Daging Kering dan Dendeng Selama Penyimpanan. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya, Malang.

Sari, S. R., A. Baehaki, dan S. D. Lestari. 2013. Aktivitas antioksidan kompleks kitosan monosakarida. Fishtech Unsri. 2(1): 69-73.

Sujana. 1994. Desain dan Analisis Eksperimen (Edisi ketiga). PT. Tarsito. Bandung.

Sutomo, B. (2008). Sukses Wirausaha Roti Favorit. Puspa Swara. Jakarta.

Tranggono dan Sutardi. 1989. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Pusat Antara Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.

United States Wheat Associates. 1983. Pedoman Pembuatan Kue dan Roti. Djambatan. Jakarta.

Wibowo, D. 2009. Laporan Magang di Perusahaan Roti Milano Surakarta. Jurusan Teknologi hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.17728/jatp.214

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats