Pengurangan Kadar Oksalat pada Umbi Talas dengan Penambahan Arang Aktif pada Metode Pengukusan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar oksalat dengan penambahan arang aktif pada umbi talas yang dikukus. Penurunan kadar oksalat berimplikasi terhadap naiknya kadar kalsium pada umbi talas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu konsentrasi arang aktif sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Parameter yang diamati meliputi kadar asam oksalat, kalsium oksalat, total oksalat, dan kadar kalsium. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang aktif berpengaruh nyata (P˂0,05) menurunkan kadar oksalat (asam oksalat, total oksalat) dan menaikkan kadar kalsium. Kadar asam oksalat terendah dan kadar kalsium tertinggi pada konsentrasi arang aktif 8% sebesar 36,08±15,341 ppm dan 7,942±0,347 %. Kadar kalsium oksalat terendah pada konsentrasi arang aktif 4% sebesar 71,16±1,386 ppm, sementara kadar total oksalat terendah pada konsentrasi arang aktif 6% sebesar 137,27±11,760 ppm. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan arang aktif mampu mengurangi kadar oksalat dan berimplikasi meningkatkan kadar kalsium umbi talas. Perlakuan terbaik terdapat pada penambahan arang aktif sebesar 6%.
This study aimed to determine the effect of activated carbon on steamed taro tuber. Decrease in levels of oxalate implicated for increasing in calcium levels of taro tuber. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 repetitions. The treatment used the concentration of activated carbon at the level of 0%, 2%, 4%, 6% and 8%. The parameters were oxalic acid, calcium oxalate, total oxalate and calcium levels. Data were analyzed using ANOVA followed by Duncan test at 5% level. The results showed that the addition of activated carbon significantly (P˂0,05) lowered levels of oxalate (oxalic acid, total oxalate) and raise in the level of calcium. Lowest levels of oxalic acid and calcium levels was at 8% with 36.08 ± 15.341 ppm and 7.942 ± 0.347 %, respectively. Lowest level of calcium oxalate was at 4% with 71,16±1,386 ppm, while the lowest level of total oxalate was at 6% with 137.27 ± 11.760 ppm. As conclusion, the use of activated carbon could decrease oxalate levels that was implicated to increase in calcium levels of taro tuber. The best treatment was at concentration of 6%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardhian, D dan S. Indriyani. 2013. Kandungan oksalat umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) hasil penanaman dengan perlakuan pupuk P dan K. J. Biotropika. 1 (2) : 53-56.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPP). 2009. Arang aktif meningkatkan kualitas lingkungan. Sinar Tani, Jakarta.
Esvandiari, M., H. Sholihin dan A. Suryatna. 2010. Studi kinerja adsorpsi arang aktif-bentonit pada aroma susu kedelai. J. Sains dan Tekim. 1 (2) :135-149
Herlandien, Y. L. 2013. Pemanfaatan Arang Aktif sebagai Absorban Logam Berat dalam Air Lindi di TPA Pakusari Jember. Jurusan Kimia Universitas Jember, Surabaya. (Skripsi Sarjana Sains). Tidak dipublikasikan.
Marzuki, A., Y. Fujaya., M. Rusydi dan Haslina. 2013. Analisis kandungan kalsium (Ca) dan besi (Fe) pada kepiting bakau (Scylla olivacea) cangkang keras dan cangkang lunak dengan metode spektrofotometri serapan atom. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 17 (2) : 31-34.
Saridewi, D. 1992. Mempelajari Pengaruh Lama Perendaman dan Pemasakan terhadap Kandungan Asam Oksalat dan Kalsium Oksalat pada Umbi Talas (Colocasia esculenta (L) Schott). Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor (Skripsi). Tidak dipublikasikan.
Sefa-Dedeh, S. dan E. K. Agyir-Sackey. 2004. Chemical compotition and the effect of processing on oxalate content of cocoyam Xanthosoma sgittifolium and Colocasia esculenta cornels. Food Chem. 85 (4) : 479-487
Siener, R., R. Honow., S. Voss., A. Seidler and A. Hesse. 2006. Oxalate content of cereals and cereals product. J. Agric Food Chem. 54 (8) : 3008-30011.
Syarif, M., H. Rivai dan F. Fahmi. 2007. Pemeriksaan kadar oksalat dalam daun singkong (Manihot utilissima Pohl) dengan metoda spektrofotometri kinetik. J. Sains dan Teknologi Farmasi. 12 (1) : 50-52.
Winarno, F. G. 1998. Kimia dan Gizi Pangan. Gramedia, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.17728/jatp.191
Refbacks
- There are currently no refbacks.