PROSES STABILISASI DEDAK PADI (Oryza sativa L) MENGGUNAKAN RADIASI FAR INFRA RED (FIR) SEBAGAI BAHAN BAKU MINYAK PANGAN

Mulyana Hadipernata, W Supartono, MAF Falah

Abstract


Dedak merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang dapat dimanfaatkan lebih optimal menjadi minyak dedak yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Dengan mutu dedak yang baik akan diperoleh mutu minyak dedak yang baik, sehingga memenuhi persyaratan mutu apabila diolah lebih lanjut menjadi produk minyak pangan atau minyak kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi far infra red dan uap panas terhadap kestabilan mutu dedak padi.  Penelitian proses stabilisasi dedak menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 kali ulangan. Faktor yang dianalisis meliputi pengaruh proses uap panas dan stabilisasi  dengan radiasi far infra red pada penyimpanan hari ke-1, 3, 6 dan 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen dedak bersih yang dihasilkan dari dedak penggilingan gabah adalah 75,60%, dan rendemen dedak stabil 68,75%. Pada proses stabilisasi dedak dengan uap panas maupun radiasi FIR, kadar asam lemak bebas dapat distabilkan sampai dengan  hari ke-9.

Keywords


dedak; ekstraksi; minyak dedak; stabilisasi

Full Text:

PDF

References


BPS. 2009. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Castillo, B. E., R. V. Montellano, S. A. S. Tovar, J. A. S. Fuentes, and C. D. Bazua. 2005. Extrusion deactivation of rice bran enzymes by pH modification. J. Lipid Sci. Technol. 107 : 871–876

Damayanthi, E., L.T. Tjing, dan L. Arbianto. 2006. Rice bran. Penebar Plus, Jakarta.

Danielski, L., C. Zetzl, H. Hense, dan G. Brunner. 2005. A process line for the production of raffinated rice oil from rice bran. Journal of Supercritical Fluids.Vol 34: 133–141.

Hadipernata, M. 2007. Mengolah dedak menjadi minyak (rice bran oil). Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. ISSN 0216-4427 Vol 29 No 4 hal 8-10.

Hanmoungjai P., DL Pyle dan K Niranjan. 2002. Enzyme-assisted water-extraction of oil and protein from rice bran. Journal of Chemical Technology and Biotechnology.

Lakkakula, N. R., M. Lima, T. Walker. 2004. Rice bran stabilization and rice bran oil extraction using ohmic heating. Bioresource Technology 92: 157–161.

Orthoefer, F.T., (1996), “Bailey’s Industriral Oils and Fat Products”, Vol.2, Y.H.Hui (eds.) A Wiley-Interscience.

Parrado, J., Esther Miramontes, Maria Jover, Juan Fco Gutierrez, Laura Collantes de Teran, Juan Bautista. 2006. Preparation of a rice bran enzymatic extract with potential use as functional food. Food Chemistry 98: 742–748

Rachmat, R., S. Lubis dan M Hadipernata. 2006. Peruahan senyawa volatil pada sayuran kering hasil pengeringan dengan radiasi far infrared. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Bogor, Vol 2 No 1.

Rachmat, R., S. Nugraha, Sudaryono, S. Lubis, M. Hadipernata. 2004. Agroindustri Padi Terpadu. Laporan Penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Rukmini, C. 1988. Chemical, Nutritional and Toxicological Studies of Rice Bran Oil. Food Chemistry. Vol.30. 257-268.

Zhimin Xu and J. Samuel Godber. 1999. Purification and identification of components of γ-oryzanol in Rice. Journal Agric. Food Chem. 47, 2724-2728.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats