Kajian Mutu Karaginan Rumput Laut Eucheuma cottonii Berdasarkan Sifat Fisiko-Kimia pada Tingkat Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) yang Berbeda

La Ega, Cynthia Gracia Cristina Lopulalan, Firat Meiyasa

Abstract


Abstrak

Getah rumput laut yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali dari spesies tertentu dari kelas Rhodophyceae (alga merah), lazim dinamakan dengan Karaginan yang telah banyak digunakan dalam industri pangan sebagai pengental, pengemulsi, pensuspensi, dan faktor penstabil. Larutan alkali seperti KOH mempunyai dua fungsi, yaitu membantu ekstraksi polisakarida menjadi lebih sempurna dan mempercepat eliminasi 6-sulfat dari unit monomer menjadi 3,6-anhidro-D-galaktosa sehingga dapat meningkatkan mutu karaginan. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi KOH dengan mengatur suhu konstan 90oC, pH 8-9, dan waktu ekstraksi 0,5 jam (30 menit) terhadap mutu karaginan berdasarkan sifat fisiko-kimia. Penelitian ini menggunakan berbagai konsentrasi KOH (2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%). Karaginan terbaik yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perlakuan dengan konsentrasi KOH 12%. Karakteristik fisiko-kimia yang dihasilkan dari karaginan terbaik yaitu kekuatan gel 449.51 dyne/cm2, viskositas 50,47 cP, titik jendal  35.88oC dan titik leleh 25.56oC, rendemen 45.26%, kadar air 9.23%, kadar abu 33.68%, kadar lemak 0.37%, kadar protein 0.80%, kadar serat kasar 4.12% dan kadar karbohidrat 51.81%.

Abstract

Seaweed sap which is extracted with water or alkaline solution from certain species of Rhodophyceae class (red algae), commonly named by carrageenan which has been widely used in food industry as thickeners, emulsifiers, suspending agent, and stabilizer. Alkaline solution such as KOH has two functions, which are making the extraction of polysaccharides more perfect and accelerate the elimination of 6-sulfate of monomer units from 3.6-anhidro-D-galactose to improve the quality of carrageenan. The purpose of this study is to evaluate the effect of KOH concentration with constant temperature of 90°C, pH 8-9, and the extraction time 0.5 hour (30 min) on the quality of carrageenan based on the physicochemical properties. This study used various concentrations of KOH (2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%). The best carrageenan was produced by 12% KOH extraction. Physicochemical characteristics of the best carrageenan were found to be 449.51 dyne/cm2 of gel strength, 50.47 cP of viscosity, 35.88oC of gelling point, melting point was 25.56oC. The yield was 45.26%, moisture content was 9.23%, ash content was 33.68%, fat content was 0.37%, protein content was 0.80%, crude fiber content was 4.12% and carbohydrate content was 51.81%.

 


Keywords


Rumput Laut Eucheuma cottonii, Kalium Hidroksida, Karaginan

Full Text:

PDF

References


Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anwar Fauzi, Djunaedi Ali, Gunawan Widi Santosa. 2013. Pengaruh Konsentrasi KOH yang Berbeda Terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Coklat Sargassum duplicatum J. G. Agardh. Journal Of Marine Research. Vol 2, Nomor 1, 7-14.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analitycal Chemist. Inc. Washington DC. p. 185–189.

Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L., Yasni, S., dan Budiyanto, S. 1989. Analisis Pangan. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor. 275 pp.

Aslan, L. M. 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta.

Basmal J, Syarifudin, Ma’ruf WF. 2005. Pengaruh Konsentrasi Larutan Potasium Hidroksida Terhadap Mutu Karaginan Kertas. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 9 (5): 95-103.

Desiana Elvia & Hendrawati T.Y. 2015. Pembuatan Karagenan dari Eucheuma Cottonii dengan Ekstraksi KOH menggunakan Variabel Waktu Ekstraksi.Website:jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek.

Hudha, M. I., Sepdwiyanti, R., Sari, S. C. (2012). Ekstraksi Karaginan dari Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dengan Variasi Suhu Pelarut dan Waktu Operasi. Berkala Ilmiah Teknik Kimia 1(1) : 17-20.

Faidliyah Nilna M. 2010. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia. Tinjauan Kualitas Karaginan Eucheuma cottonii pada Penggunaan Pelarut dan Waktu Ekstraksi yang Berbeda pada Metode Ekstraksi. Surabaya.

FMC Corp. 1977. Carrageenan. Marine Colloid Monograph Number One. Springfield, New Jersey. USA Marine Colloids Division FMC Corporation. p. 23–29.

Food Chemical Codex. 1981. Carrageenan. National Academy Press Washington. p 74 -75.

Istini S, Zatnika A. 1991. Optimasi Proses Sem irefine Carrageenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Di dalam: Teknologi Pasca Panen Rumput Laut. Prosiding Temu Karya Ilmiah;Jakarta, 11-12 Maret 1991. Jakarta: Departemen Pertanian. hlm 86-95.

Kadir. A.M, Supratomo dan Salengke. 2012. Karakteristik Alkali Treated Cottonii (ATC) dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii pada Berbagai Konsentrasi KOH, Lama Pemasakan dan Suhu Pemanasan.

Kordi, M. G. 2010. Ekosistem Terumbu Karang. PT Rikena Cipta. Jakarta.

Muchtadi. D. Nurheni Sri Palupi, dan Made Astawan. 1992. Metode Kimia Biokimia dan Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Hal. 5-28

Murdinah. 2008. Pengaruh Bahan Pengestrak dan Penjendal Terhadap Mutu Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan tahun 2008 Jilid 3. Kerjasama Jurusan Perikanan dan Kelautan UGM dengan Balai Basar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.

Mustamin Fatimah ST. 2012. Studi Pengaruh Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi Terhadap Karakteristik Karagenan dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii). Skripsi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar.

Patria, A. 2008. Pemanfaatan Karaginan dari Rumput Laut Kappaphycus alvarezii pada Pembuatan Dodol Kentang. Skripsi Institut Pertanian Bogor. Bogor . Hlm. 3-5.

Peranginangin, R., dan Yunizal, 2000. Teknologi ekstraksi pikokoloid dari rumput laut. hlm.135-154. Dalam: R. Rachmat, Sulistijo dan A. Rasyid (Eds). Prosiding Pra Kipnas VII Forum Komunikasi I Ikatan Fikologi Indonesia, 8 September, Forum Organisasi Profesi Ilmiah, Puspiptek, Serpong, Jakarta.

Rasyid, A. 2003. Alga Coklat (Phaeophyta) sebagai Sumber Alginat. Oseana Volume XXVIII No. 1: 33-38.

Sholeh, M. 2011. Pengaruh Umur Panen dan Teknik Pencucian Terhadap Mutu Karaginan Rumput Laut Eucheuma cottonii.https://id.scribd.com/doc/63894424/39/Viskositas. Diakses, 11 Maret 2016

[SNI] Standar Nasional Indonesia SNI 01-2690-1998. 1998. Rumput Laut Kering.

Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. Sumantri B, penerjemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. 748 hlm.

Suryaningrum TD, Soekarto ST, Manulang M. 1991. Identifikasi dan sifat fisika kimia karaginan. Kajian Mutu Komoditas Rumput Laut Budidaya Jenis Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum. Jurnal Penelitian Pascapanen Perikanan. No. 69. hlm 35-46.

Suwandi, 1992, Isolasi dan Identifikasi Karaginan Dari Rumput Laut Eucheuma cottonii, Lembaga Penelitian Universitas Sumatra Utara, Medan.

Wenno. MR, JL Thenu, CGC Lopulalan. 2012. Karakteristik Kappa Karaginan dari Kappaphycus Alvarezii pada berbagai Umur Panen. JPB Perikanan Vol. 7 No. 1: 61–67.

Winarno, F.G. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 112 pp.

Yasita D, Rachmawati ID. 2009. Optimasi Proses Ekstraksi pada Pembuatan Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii untuk Mencapai Food Grade. http://eprints.undip.ac.id/3333/. Diakses 11 Maret 2016

Zulfriady D, Sudjatmiko W. 1995. Pengaruh Kalsium Hidroksida dan Sodium Hidroksida Terhadap mutu Karaginan Rumput Laut E. spinosum. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Bidang Pasca Panen, Sosial, Ekonomi dan Penangkapan. hlm 137-146.




DOI: http://dx.doi.org/10.17728/jatp.169

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




web
analytics View My Stats